Tips Psikotes Kraepelin - Inilah Arti Grafik Hasil Tes Kraepelin

Tes Kraepelin atau ada yang bilang tes koran,ya disebut tes koran karena ukuran lembar soal nya yang lebar mirip koran jadi mungkin orang lebih gampang menyebutnya tes koran, mungkin bagi adik-adik kita yang belum masuk ke dunia kerja agak asing dengan istilah ini, tapi lain hal bagi yang sudah biasa bolang sana bolang sini nyari kerjaan, test kraepelin sudah menjadi makanan pokok setiap mengikuti tes di perusahaan. Sudah berapa kali kalian mengikuti test kraeplin? sekali, dua kali atau bahkan sudah tak terhitung saking sering nya ikut tes masuk perusahaan. ngomong-ngomong tau gak sih maksud perusahaan memberikan tes kraepelin yang kalau dilihat memang kurang enak dilihat, bahkan enek ya lihat lembar soal segitu banyak nya hahaha. Yaudah daripada penasaran mening langsung ke TKP aja yu..

SEJARAH
Nama kraepelin ternyata diambil dari nama pencipta tes ini yakni Emilie Kraepelin seorang psikiater jerman pada tahun 1856-1926.

Gambar Emilie Kraepelin

 GAMBARAN SINGKAT
Tes Kraepelin merupakan tes kecepatan. Ini ditunjukan dengan banyaknya soal yang dibatasi waktu dimana peserta tes dipastikan tidak dapat menyelesaikan seluruh soal. Jadi pada Tes Kraepelin memang peserta tes tidak diharapkan untuk menyelesaikan seluruhnya setiap lajur.


FAKTOR DAN TIPS TES KRAEPELIN
  • . Faktor kecepatan (speed factor) semakin cepat kalian mengerjakan soal semakin baik karena hal ini bisa mengindikasikan tempo kalian dalam bekerja.
  • . Faktor ketelitian (accuracy factor) tidak hanya cepat kalian juga dituntut menjawab degan tepat karena hal ini bisa mengindikasikan konsentrasi kalian dalam bekerja.
  • . Faktor keajekan (rithme factor) kondisikan hasil jawaban kalian grafik antara puncak tertinggi & terendah tidak terlampau jauh  karena hal ini bisa mengindikasikan stabilitas emosi.
  • . Faktor ketahanan (ausdeur factor) patuhi setiap intstruksi dan lakukan dengan maksimal karena hal ini bisa mengindikasikan daya tahan kalian dalam bekerja terhadap situasi keadaan menekan.

ASPEK-ASPEK PENILAIAN
  Tes kraepelin dapat digunakan untuk menilai tipe performance seseorang, misalnya :

1. Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah, dapat mengindikasikan gejala depresi mental

2. Terlalu banyak salah hitung, dapat mengindikasikan adanya distraksi mental

3. Penurunan grafik secara tajam, dapat mengindikasikan epilepsi atau hilang ingatan sesaat waktu tes.

4. Rentang ritme/grafik yang terlalu besar (antara puncak tertinggi & terendah) dapat mengindikasikan adanya gangguan emosi

nah sudah tau kan mengapa soal kraepelin sering dijadikan bahan seleksi masuk perusahaan, tentunya perusahaan ingin mencari calon karyawan yang memenuhi faktor-faktor penting diatas, kecepatan ketelitian keajekan dan ketahanan dalam bekerja.


Kunjungi juga














Share this :

Previous
Next Post »